Teringat dirimu sahabat, membuatku
berkaca. Belumlah aku seorang sahabat yang baik. Saat kau datang mencurahkan
segala gundah, bukan pencerahan yang kau dapat. Bukan karena aku tak menaruh
simpati padamu. Bukan. Sama sekali. Semata-mata justru karena aku terlalu
simpati, meski kutau itu tak berarti tiket yang memberi izin padaku untuk bertindak
atas namamu.
Ingatkah kau sahabat? Kala restu belum
lagi menjadi milikmu dan pujaan hatimu. Begitu naif, segala duga yang kau
simpan untuk kedua orang tuamu. Hanya karena pengalaman empiris yang tak
berdasar. Beda suku. Membuatmu surut dan bimbang melangkah. Sementara aku, yang
bermaksud mendukungmu, khilaf menyelimutiku. Kala itu aku berucap, bukan
salahmu jika kau punya 'rasa' pada seseorang yang bukan berasal dari sukumu.
itu karena kau tidak tinggal di komunitas mayoritas sukumu. Jadi ini lebih
dikarenakan cinta karena biasa. Jika kau berharap dapat memenuhi harapan orang
tuamu, berkumpullah dengan komunitas sukumu di tanah leluhurmu.
Meskipun sekilas terdengar realistis
tapi aku tau itu kejam untukmu, sahabat. Tak selayaknya aku berucap, membuatmu
tak kunjung menemukan jalan keluar. Untunglah sahabat ketiga selalu hadir
diantara kita. Yang mampu menjernihkan pikiran dan hati . Kau, aku dan kopiko
mini coffee. Dalam diam, kita bertiga menikmati sore. Membiarkan segala masalah
menemui jawabannya kelak. Yang ada hanya kebisuan dan rasa permen kopi dikulum.
Sahabat terbaik milikmu, juga milikku.
Ah sahabat, masih kuingat bahagia
menghias wajahmu, tatkala waktu jualah yang perlahan membuka satu demi satu
rahasia takdir kehidupanmu. Yang membuktikan pengalaman tak selalu berulang.
Penolakan di masa lalumu tak berlaku bagi jodoh sejatimu. Dia tak pernah
mengalami penolakan, meski tak memiliki kesamaan suku denganmu. Segalanya
begitu mudah bagimu dan dirinya. Selamat berbahagia sahabat... Tak lalai juga
kuucap terima kasih pada sahabat ketiga, kopiko mini coffee, tak kuasa aku
menolak hadirmu. Menjadi perekat persahabatku.
Meski tak 100% sama,
Terinspirasi aku darimu sahabat....
No comments:
Post a Comment